Cinta & Keindahan
Cinta
Cinta adalah paduan rasa simpati antara dua makhluk, yang tidak hanya terbatas antara wanita dengan pria. Cinta juga bisa diibaratkan sebagai seni sebagaimana halnya bentuk seni lainnya, maka diperlukan pengetahuan dan latihan untuk menggapainya. Cinta tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan, maka untuk mengalaminya harus terjatuh ke dalamnya. Hal tersebut didasarkan oleh berbagai pendapat berikut: Pertama, orang melihat cinta pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai. Hal ini akan mendorong manusia untuk selalu mempermasalahkan bagaimana supaya dicintai, atau supaya menarik orang lain. Kedua, orang memandang masalah cinta adalah masalah objek, bukan masalah bakat. Hal ini mendorong manusia untuk berpikir bahwa mencintai orang lain itu adalah soal sederhana, yang sulit justru mencari objek yang tepat untuk mencintai atau dicintai. Ketiga, cinta tidak perlu dipelajari. Di dalamnya ada pencampur-adukkan antara pengalaman mulai pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam cinta.
Secara longgar, kasih sayang dapat diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang paling tidak dituntut adanya dua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu orang yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka, dan seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang atau cinta. Dalam pengalaman hidup sehari-hari, kehidupan seseorang akan memiliki arti jika mendapatkan perhatian dari orang lain. Jika demikian, perhatian merupakan salah satu unsur dasar dari cinta kasih.
Keindahan
Keindahan dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun tidak semuanya), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng pegunungan), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tatanan perabot rumah tangga, dan sebagainya), suara, warna dan seterusnya. Kawasan keindahan manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Keindahan merupakan bagian kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan di mana pun, kapan pun dan oleh siapa pun.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah, karenanya tiruan lukisan Monalisa bisa jadi tidak indah karena dasarnya tidak benar. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Pandangan Plato tentang keindahan dapat dibagi jadi dua, yaitu: tentang dunia idea dan tentang dunia nyata. Menurut Plato, kesederhanaan adalah ciri khas keindahan, baik dalam alam maupun dalam karya seni. Pandangan yang kedua adalah punya keistimewaan, karena tidak melepaskan diri dari pengalaman indrawi yang merupakan unsur konstruktif dari pengalaman estetis dan keindahan dalam pengertian sehari-hari.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah, karenanya tiruan lukisan Monalisa bisa jadi tidak indah karena dasarnya tidak benar. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Pandangan Plato tentang keindahan dapat dibagi jadi dua, yaitu: tentang dunia idea dan tentang dunia nyata. Menurut Plato, kesederhanaan adalah ciri khas keindahan, baik dalam alam maupun dalam karya seni. Pandangan yang kedua adalah punya keistimewaan, karena tidak melepaskan diri dari pengalaman indrawi yang merupakan unsur konstruktif dari pengalaman estetis dan keindahan dalam pengertian sehari-hari.
Makna dari keduanya
Cinta dan keindahan itu adalah satu, dimana disaat rasa cinta itu muncul dari dalam diri kita, secara tidak langsung keindahan pun akan mengikutinya.